FF Sunflower {OneShot, Songfic}

FF Sunflower
Author           : Ratri Ismaniah aka Chajeong JewElf

Genre             : Romance, Angst

Leght              : One Shot, Songfic

Rating             : PG13

Cast                : Kim Yejin

Kim Ryeowook

Kim Yesung

Disclaimer     : Seluruh cerita milik aku, no plagiat. Para cast milik dirinya, orang tuanya, dan tuhan.

Credit Song   : Gavy NJ feat Sunny Side MJ – Sunflower

===== SunFlower =====

gidarilkke na yeogi isseulge majimak sarang nan neoran geol anikka

( Ku akan menantimu, akan tetap di sini, karena aku tahu engkau adalah cinta terakhirku )

itjima sigani heulleodo naege ondamyeon dasin neol nochi anha

( jangan lupakan, waktu terus berlalu, bila engkau kembali padaku, kau tak akan kulepas )

Aku akan menunggumu. Terus menunggumu. Tak peduli semua orang telah meninggalkanku sendiri di tempat ini. Tak peduli pagi telah berganti siang dan siang berganti malam. Aku tetap menunggumu, berharap kau akan datang.

Kepalaku mendongak menghadap altar. Aku masih disini dengan balutan gaun putih yang indah dan setangkai bunga yang kini telah layu. Tidakkah kau terlalu lama membuatku menunggu?

Dalam hati aku terus memohon, cepatlah kau datang.  Jangan melakukan lelucon yang tak lucu ini, taukah kau hatiku serasa berhenti berdetak. Jangan membuatku menunggu lebih lama lagi.

Apa salahku? Katakan apa salahku padamu? Kenapa kau tak datang juga. Tidakkah kau mengharapkan hari ini? Kita akan menikah. Bukankah ini yang kita impikan? Atau ini hanya mimpiku! Bukan mimpimu! Memoriku berputar mengingat kejadian sehari yang lalu.

sarang hanabakke molla dareun saranghal jul molla

(  Yang kutahu hanya satu cinta saja , aku tak pernah tahu bagaimana mencintai  yang lain )

ojik neo hanaman baraneun babo

( aku bodoh yang hanya ingin engkau seorang  )

nuga naege mareul haedo neoman deulligo boineun nan eotteokhae

( siapapun yang mengatakan padaku, aku hanya mendengar dan

melihat engkau saja ,  aku harus bagaimana..? )

~Flash Back~

Aku masih tersenyum bahagia menyambut hari yang akan jadi moment paling berharga untukku. Menikah dengan seseorang pembajak hatiku. Apa ada hal paling indah selain itu?

Kim Ryeowook namanya, namja yang akan mendapingiku di altar nanti. Dia tak setampan artis Choi Siwon atau sekaya Lee So Man. Tapi dia menempati seluruh bagian hatiku, seluruh hidupku hanya dia namja yang paling special.

Sejak kecil kami bertetangga, orang tua kami bersahabat, dan kakak laki-lakiku Kim Yesung juga sahabatnya. Semua waktuku hanya terpaku padanya, dia duniaku, matahariku.

Tak ada kata pacaran dalam kamus hidup kami, tapi kutau aku hanya miliknya dan dia milikku. Tak ada kata cinta, tapi aku paham diriku yang terlalu mencintainya, kupikir ia juga mempunyai perasaan yang sama denganku.

Hingga akhirnya di usia kami yang 20, perjodohan ini terjadi. Tak ada kata penolakan. Menikah dalam usia muda? Kami tak peduli, karena ini yang paling kami inginkan.

Tapi ternyata itu semua hanya mimpiku. Tak ada kata kami, hanya aku yang mencintainya dalam diam. Dia bercanda kan? Ini sungguh lucu kan? Tepat malam sebelum kami melangsungkan pernikahan, ia datang padaku.

“Yejin-ah. Aku ingin bicara sebentar denganmu.” Aku tersentak saat ia tiba-tiba masuk kedalam kamarku. Ini memang kebiasaannya yang tanpa permisi masuk ke kamarku, tapi harusnya tidak hari ini.

“Apa tidak bisa dibicarakan besok saja. Tidak baik kita bertemu sebelum menikah.”

“Ani. Kita harus bicara sekarang.” Raut wajahnya tegang, bukan seperti dirinya yang biasa cerewet dan jail. Apa ada masalah serius? Aku menyuruhnya duduk disampingku tapi dia tiba-tiba berlutut di hadapanku.

“Ya! Apa yang kau lakukan? Cepat bangun.” Aku berlari kearahnya dan mencoba menyuruhnya bangun tapi dia masih tetap dalam posisinya.

“Yejin-ah. Aku tak bisa melakukannya. Kita batalkan saja pernikahan ini.”

Tubuhku membeku seketika. Apa yang dikatakannya. Dia sedang berusaha mengerjaiku lagi kan?! “Ya.. Kim Ryeowook.. Jangan bercanda..” aku memaksakan diri untuk tertawa, ini hanya lelucon kan!

Tapi aku langsung terdiam saat matanya memandang lurus kearaku. Jangan bilang ini….

“Aku tidak sedang bercanda Kim Yejin! Aku tidak bisa menikah dengan seseorang yang sudah kuanggap seperti adikku sendiri.”

Adik! Jadi selama ini dia hanya mengganggapku adik! Aku membuang mukaku kesal. Butiran bening yang mengalir dipipi ku usap kasar. Apa dia tak pernah tau bagaimana perasaanku padanya.

Aku menatapnya garang. “Kenapa baru bicara sekarang! Semua hal sudah dipersiapkan. Tak mungkin kita membatalkannya.”

Tidakkah ia tau seberapa besar aku menginginkannya dalam hidupku. Keegoisan muncul dalam hatiku. “Aku tak mau membatalkannya!”

Dia bangkit dari tempatnya. “Aku tak akan datang besok. Mianhae.”

Aku kesal. Sangat kesal, tapi bagaimana cara membencinya? Aku terlalu mencintainya. “Aku akan menunggumu. Kau harus datang!”

Dia hanya berkata mianhae sekali lagi sebelum menutup pintu kamarku. Aku berharap ini memang hanya leluconnya dan esok ia akan datang untuk mengejutkanku. Aku tak akan tertipu lagi kejailanmu Kim Ryeowook.

~Flash Back END~

naneun utneun beopdo molla naneun itneun beopdo molla

( aku tak tahu bagaimana caranya tersenyum dan aku tak tahu cara melupakanmu )

ojik neobakke nan moreuneun babo

(aku bodoh … aku tidak mengetahui apapun, hanya kamu )

neomu saranghaesseotjanha jeongmal saranghaesseotjanha

(  aku sangat mencintaimu… Sungguh aku mencintaimu )

niga tteonagamyeon nan eotteokhae

( bila engkau pergi, aku harus bagaimana..? )

Tepat dihari ini, aku tak mampu untuk tersenyum. Hatiku sangat gelisah. Ia hanya bercanda, terus berkali-kali ku katakan hal ini pada hatiku. Aku tak peduli orang berkata apa, aku akan tetap menunggumu hingga detik terakhir hari ini.

Sebentar lagi jam 12 malam. Aku menutup mata. Dia akan datang. Aku percaya dia akan datang. Senyumku mengembang saat kurasakan tangan seseorang memegang pundakku. Akhirnya dia datang juga.

Aku membuka kelopak mataku dengan gembira. Tapi senyumku hilang saat yang kulihat bukan sosoknya.

“Dia tak akan datang, Yejin-ah. Dia sudah pergi ke Jepang pagi ini.”

Dia menatapku sedih. Aku memegang jas hitamnya. Hatiku ingin berteriak, tapi tak bisa. Sesak. Aku merasa sulit untuk bernapas. Airmata yang sudah aku tahan 1 hari ini akhirnya tumpah juga.

“Bagaimana aku bisa hidup tanpanya? Katakan padaku Oppa. Bagaimana caraku hidup tanpanya.”

Dia memelukku, membuatku makin terisak di dada bidangnya. Oppaku ini pasti tau aku sangat bergantung pada Ryeowook. Harusnya ia juga tau perasaan Ryeowook yang sesungguhnya, mereka bersahabat baik. Tapi kenapa ia tak mengatakan padaku jika Ryeowook tak mencintaiku. Bagaimana mungkin dia tega menghancurkan hati adiknya sendiri dengan menutupi fakta ini.

Tuhan, katakan padaku bagaimana caranya kuhidup tanpa matahariku?

===== SunFlower =====

chama jukji motae sara niga eobsi harul sara

( hidup segan matipun tak mampu,  hidupku ini dengan hari-hari  tanpamu )

sumdo swil su eobseulmankeum nan apa

( aku sungguh sakit sampai aku tak mampu bernafas )

nuga naege geureodeora geureomyeonseo sandadeora

( orang-orang mengatakan seperti ini, itu, maka begitulah kau jalani hidup )

wae nan jugeulmankeum himdeun geoni

( mengapa aku begitu lelah serasa mati )

Pagi ini sinar mentari menggelitik mataku hingga membuatku mengerjap. Sayup-sayup aku mendengar seseorang memanggilku. “Yejin-ah.. Cepat bangun! Sarapannya sudah siap.”

Mataku terbuka sempurna. Tubuhnya langsung terbangun, tangganku menggenggam erat boneka Winnie the pooh yang berada disampingku. Suara namja yang sangat ku kenal. Dia kembali. Hatiku terasa membuncah. Langkahku makin cepat menuju arah suara itu.

Tapi tak ada siapapun disana, hanya terlihat perabotan masak yang tergantung rapi, tak tersentuh. Apakah ini khayalannya lagi? Tubuhku terasa lemas, aku jatuh terduduk, pikiranku langsung kosong.

Setiap hari aku berharap saat membuka mata aku bangun dari mimpi buruk ini dan dia ada untuk membangunkanku dengan aroma masakan lezatnya. Tapi, dia tetap tak ada.

Tiga tahun ini aku tak tau bagaimana bisa melewatinya. Tubuhku terus hidup, tapi jiwaku seakan mati, hatiku terlalu hampa. Aku tak tau bagaimana caranya tertawa, tak tau bagaimana caranya tersenyum, tak tau bagaimana caranya menikmati hidup. Karena bagiku hidup adalah dia.

Ada kekosongan yang tak dapat tergantikan. Aku ingin membencinya, tapi aku terlalu mencintanya. Bodohnya aku terus berharap suatu hari ia akan datang kembali. Hanya untuk khayalan itu aku masih bertahan hidup.

Aku tak pernah mendengar kabarnya, ia menghilang begitu saja. Aku hanya bisa menunggu dan menunggu. Ada kata-kata yang ingin ku ucap saat bertemu dengannya lagi. Aku hanya ingin ia tau perasaanku.

===== SunFlower =====

dwidoraseon balgeoreumi pyeonchimaneun anhasseo

( jejak langkah yang ku tinggalkan membuat tidak nyaman )

idaero geunyang gamyeon dasi bol su eobseunikka

( bila aku pergi hanya dengan seperti ini, sungguh aku tak akan bisa  melihatmu  lagi )

johatdeon gieokdeuri jakku nune barphyeoseo

( kenangan-kenangan yang indah itu selalu terbayang di mata)

Aku orang yang paling bodoh di dunia ini. Karena aku sudah menyia-nyiakan kesempatan menikah dengan seorang gadis yang ternyata ku cintai hanya karena keraguan sesaat.

Tiga tahun yang lalu aku kabur di hari pernikahanku. Hatiku terlalu resah, hampir seluruh hidupku sudah dihabisan dengannya, aku tak tau apa itu cinta atau sayang seperti saudara. Menikah tanpa rasa cinta itu seperti neraka hidup, hanya itu yang ada di benakku.

Tapi ternyata setelah aku melepasnya, hatiku tambah resah. Perasaan bersalah selalu menyelimutiku di setiap langkah. Bayang-banyangnya selalu ada di sekitarku membuatku hampir gila. Apa aku mencintainya?

Aku tak tau. Aku bingung dengan perasaanku sendiri, tapi waktupun tak mungkin kuputar ulang. Aku sudah mencampakkannya. Kim Yejin, Mianhae.

Aku mencoba menjalin hubungan dengan wanita lain, tapi di kepalaku hanya ada Yejin, Yejin, dan Yejin. Ternyata aku mencintainya. Sungguh terlambat aku menyadari semua itu.

Bagaimana kabarnya? Apa yang sedang dilakukannya? Bisakah aku memperbaiki semuanya. Memulainya dari awal lagi. Aku tau aku telah melakukan kesalahan fatal, tapi bisakah kau beri namja pabo ini satu kesempatan lagi.

Disini aku berdiri sekarang, di depan sebuah rumah minimalis yang dulu disampingnya terdapat rumahku. Aku terbang kembali ke Seoul untuk menemuinya. Jantungku berdetak kencang, aku menghirup dan menghela napas berkali-kali untuk mengumpulkan keberanian.

Agak ragu saat aku menekan bel rumahnya. Aku berharap dia yang keluar. Aku tak tau harus mengatakan apa saat menemuinya, tapi hatiku terus memaksa untuk menemuinya. Hidupku tak bisa tanpanya.

“Annyeonghaseyo, Hyung.” Sapaku pada seorang namja yang membuka pintu. Ia mengucek matanya untuk memastikan keberadaanku. “Aku Ryeowook, Hyung. Apa kau sudah melupakanku?”

Aku menyunggingkan senyumku padanya, sahabat terdekatku. Wajahnya memerah, aku tau dia pasti sangat marah padaku.

Bukkkk.

Tanpa membalas sapaanku, ia langsung memukulku.

“Apa yang kau lakukan disini!”

Aku memegang pipi kiriku yang mulai terasa perih dan ngilu. Kurasakan rasa asin dimulutku, sepertinya bibirku agak robek.

“Mianhae, hyung. Aku salah. Kau boleh memukulku. Tapi izinkan aku bertemu Yejin.” Aku mengatupkan kedua tanganku di depannya.

“Buat apa mau menemui adikku lagi. Pergi!”

Aku menatapnya memohon, airmataku hampir keluar. Ini bukan saatnya untuk cengen Ryeowook. “Hyung, kumohon perbolehkan aku bertemu dengannya sekali saja.”

Aku memang lengan Yesung hyung memohon, tapi ia menepis tanganku dan kembali mengusirku. “PERGI! Jangan pernah berusaha menemui adikku lagi!”

Ia menutup pintu dengan kasar tepat di depan mukaku. Mungkin ini ganjaran yang setimpal untukku. Bagaimana bisa aku mengharapkan kembali seseorang yang sudah ku campakkan. Mungkin Yejin juga sama bencinya kepadaku. Aku mengacak rambutku frustasi dan berjalan meninggalkan kawasan rumahnya.

===== SunFlower =====

“Oppa. Siapa yang datang?” Oppaku itu terkejut melihatku.

Tadi aku mendengar Yesung oppa marah-marah saat menerima tamu. Tapi saat aku mau melihat siapa yang datang, oppa sudah masuk ke dalam rumah, mungkin tamu itu sudah pergi.

“A.. Aniii.. Bukan siapa-siapa.”  Dia membuang mukanya, mengacuhkan aku. Aku memincingkan mata, apa dia menyembunyikan sesuatu, atau jangan-jangan…

“Apa.. tadi itu Ryeowook?” tanyaku hati-hati dengan perasaan berbar-debar.

Dia makin salah tingkah. “Bu.. Bukan…”

Aku tau. Pasti tadi Ryeowook yang datang. Aku langsung bergegas berlari keluar, tak kuhiraukan panggilan Yesung oppa.

Kemana namja itu pergi! Dia tak mungkin jauh. Aku terus berlari tak menghiaraukan keadaanku yang masih memakai pakaian rumah tipis dan sendal di akhir musim gugur ini. Indra perasaku seakan mati, aku tak merasakan hawa dingin.

Aku melihatnya. Langkahku terhenti, dia ada tepat di seberang jalanku. Sungguh, itu Ryeowook. Dia datang. Sungguh-sunguh datang. Aku tak bermimpi.

“RYEOWOOK-AH!”

Dia melihat ke arahku dan tersenyum membuat matanya menyipit. Ah, senyum itu. Aku bisa melihat matahariku tersenyum, tubuhku terasa hangat. Aku menemukan kembali poros duniaku.

Dia terus tersenyum, ia berjalan ke arahku dengan mata terus memandangku. Beberapa detik kemudian aku sadar, ada sebuah mobil melaju cepat ke arahnya.

“Ryeowook. AWAS!”

Bruukkkkk…

===== SunFlower =====

nunmuri chaoreugo balmogeul butjapjiman

( air mata ini tumpah dan aku memegang lenganmu…namun )

yeogiseo kkeutnaeya dwae neowa naui sarangeul

( harus disini kita mengakhiri cintamu dan cintaku )

ajikdo sumeul swineun itji motal chueokdeul

( ku masih belum mampu melupakan kenangan itu dalam setiap nafas )

gaseumi neomu apa gyeondil suga eomneunde

( hatiku sangat sakit, aku tak mampu menderita lagi )

mianhae i malbakke naneun halmari eobseo

( mianhae, hanya kata-kata itu yang mampu ku ucapkan )

“Yejin-ah.. Irona. Palli. Kim Yejin!!!”

Aku tak tau apa yang ada dipikiran gadis ini. Saat aku hendak menyebang jalan, pikiranku hanya tertuju padanya. Ini salahku tak memperhatikan sekitar. Dia tiba-tiba berteriak, akhirnya kulihat ada sebuah mobil melaju cepat kearahku. Aku tak sempat menghindar.

Aku hanya terasa seseorang mendorongku, tubuhku terhempas ke aspal, sedangkan mobil itu pergi begitu saja. Beberapa menit setelah itu aku baru sadar gadis itu yang belimpah darah. Bodoh. Kenapa dia melakukan ini. Kenapa dia mengorbankan dirinya untukku. Ku mohon, bukalah matamu Yejian-ah.

Dia membuka matanya perlahan. “Wook…”

Oh, Tuhan. Syukurlah ia masih sadar. “Yejin-ah. Bertahanlah. Aku akan membawamu ke rumah sakit.”

“Kau datang? Aku sudah menunggumu lama.” Aku menggenggam tangannya erat. Airmataku mulai mengalir. “Iya, aku datang Yejin. Ku mohon bertahanlah.”

Ia terlihat sangat kesakitan. Apa yang harus kulakukan. Kenapa ambulans lama sekali datang. Tanganku bergetar karena penuh darahnya. Kumohon bertahanlah.

“Ryeowook-ah. Aku ingin bilang sesuatu.” Suaranya terdengar sangat lirih hampir seperti bisikan.

“Kau jangan banyak bicara dulu. Bertahanlah, sebentar lagi ambulans akan datang.”

Dia menggelengkan kepalanya lemah. “Sa.. sarang.. hae… my sun…”

Ia menutup matanya dengan tersenyum. Tubuhnya terasa dingin. Tidak Yejin.  Aku terus menepuk pipinya. Jangan seperti ini Yejin. Tolong buka matamu lagi. Kau boleh menghukumku sesukamu, tapi jangan seperti ini.

“Yejin.. Yeejiiin!!!”

Mianhae, aku dulu meninggalkanmu.

Mianhae, aku tak peka dengan perasaanmu.

Mianhae, aku terlambat mengetahui perasaanku yang sesungguhnya.

Mianhae, sudah membuatmu menunggu sekian lama.

Mianhae, karena kedatanganku malah membuatmu seperti ini.

Mianhae, Kim Yejin.

Hanya penyesalan yang ada pada diriku. Aku tak mampu mengatakan apapun  lagi selain permintaan maaf. Bahkan kata maafpun tak akan mampu menebus kesalahanku padamu.

Bagimu aku adalah mataharimu. Kau selalu melihat kearahku seperti sunflower yang selalu menatap matahari. Tapi apakah kau tau. Matahari bersinar agar sunflower tau keberadaannya dan selalu menatapnya.

Jika tak ada yang menatapku lagi seperti dirimu, apa artinya hidup. Maukah kau mengajakku pergi bersamamu?

===== SunFlower =====

dorawajwo nae seulpeun saranga gaseum swidorok neol bureugo itjanha

( kembalilah kesedihan cintaku selama hatiku masih bernafas, aku memanggilmu )

neoege hagopeun hanmadi neomu saranghae imal neoneun deutgo inni

( aku telah mengatakan ini padamu.. ‘aku sungguh mencintaimu’ , apakah kau mendengarkan kata ini ? )

neol saranghae nal dugogajima majimak sarang nan neoran geol anikka

( aku mencintaimu , jangan tinggalkan aku lagi, karena aku tahu engkau adalah cinta terakhirku )

tto dareun nugunga ondaedo neo hanamyeon doe dasin neol nochi anha

( sekali lagi  siapapun yang datang, seandainya itu adalah kau, aku tak akan melepaskanmu )

===== THE END =====

Note               : Ini FF SongFic pertama yang aku buat. Iseng-iseng aja bikin FF buat Erin aka Yejin di Blog JinHaeXy. Jadi jangan heran jika ada yang merasa pernah baca FF ini. 😀
Bikin Songfic agak susah gimana gtu, feel-nya harus ngepas sama lagu.. @.@
Klo belum pernah denger lagu ini, coba aja download.. Enak sih lagunya.. 😀
Oh, iya.. Yang udah sempetin baca comment yah.. Gamsahamnida..

~Chajeong~

Categories: Angst, Fanfiction, OneShot, Other, Romance | Tags: , | 5 Comments

Post navigation

5 thoughts on “FF Sunflower {OneShot, Songfic}

  1. Iyarchan

    Sedih T-T feelnya dapet.. Hiks..hiks
    tapi si namja-nya aneh ga peka sama perasaannya sendiri, jadinya dia nyesel banget dah..

  2. irma

    Sedih amat bacanya……hiks hiks……

  3. RIKYU

    Sumpah feelnya dapet banget… Aku sampe mau nangis masa bacanya T,T pertahankan thor (y)

  4. ceritanx sedih and tragis bnget…..
    ksian am yeoja nx….
    wookie oppa jg sih pkai ninggalin yeoja it,nyesal kan akhirnx…..

    ff nx kren eonni…..

  5. linda

    romantis ceritanya bikin mau nangis

Leave a comment